4 Tipe Masker Untuk Perlindungan Dari Virus Corona

4 Tipe Masker Untuk Perlindungan Dari Virus Corona

WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), dan Pemerintah telah merekomendasikan penggunaan masker untuk mengendalikan penyebaran virus korona.

Orang-orang sekarang memakai berbagai jenis penutup wajah, termasuk bandana, masker yang dijahit tangan, dan masker medis sekali pakai.

Dalam banyak kasus, pilihan masker bergantung pada ketersediaan; orang menggunakan apa yang mereka miliki. Tapi seberapa efektifkah masing-masing masker ini?

Simak lebih lanjut tentang berbagai jenis masker untuk wajah dan keefektifannya dalam menahan droplet yang menyebar dari batuk, bersin, dan percakapan.

1. Masker Kain 3 Lapis

konveksi masker kain anti covid-19
Foto : sukabumiupdate.com

Beberapa masker kain yang dijual di pasaran sudah memiliki lapisan antara 2-3 lapis.

Anda juga bisa membuat masker kain dengan lapisan tambahan. Anda dapat menggunakan tisu wajah yang terlipat sebagai filter; cukup selipkan tisu yang terlipat ke dalam masker.

Dalam laporan NPR, May Chu, seorang ahli epidemiologi di Colorado School of Public Health, merekomendasikan penggunaan filter bahan polipropilen, kain sintetis tahan lama yang sering digunakan dalam pelapis yang dapat menahan muatan elektrostatis (yang membantunya menjebak partikel kecil).

Menambahkan filter polipropilen ke masker kain dua lapis dapat meningkatkan efisiensi filtrasi dari 35% menjadi hampir 70%.

2. Bandana

konveksi masker kain 3 lapis
Foto : businessinsider.com

Bandana adalah kain berbentuk segitiga atau persegi yang sering dipakai sebagai penutup kepala atau leher.

Mengikat bandana di atas mulut dan hidung Anda adalah cara yang sudah terbukti ampuh untuk mencegah debu dan partikel lain keluar dari sistem pernapasan.

Bandana memberikan perlindungan terhadap droplet dan “semprotan” yang berhubungan dengan batuk atau bersin.

Tanpa penutup hidung atau mulut apa pun, droplet dapat menyebar lebih dari 2 meter menurut penelitian dari Florida Atlantic University.

 

3. Masker Bedah

konveksi masker anti corona
Foto : merdeka.com

Masker pipih, tipis, seperti kertas ini biasanya berwarna putih dan biru muda. Menurut sebuah studi di tahun 2013 yang diterbitkan dalam Aerosol Science and Technology, masker wajah bedah dapat menyaring sekitar 60% partikel kecil yang terhirup.

Masker ini dimaksudkan untuk menghentikan droplet, semprotan, dan cipratan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa rajin mengenakan masker bedah di tempat umum dapat secara signifikan mengurangi penyebaran infeksi saluran pernapasan.

Masker bedah tidak dirancang untuk digunakan lebih dari sekali. Idealnya, Anda harus membuang masker setelah memakainya.

4. Masker N95

konveksi masker kain
Foto : kompas.com

Masker N95 menawarkan perlindungan paling besar terhadap virus korona dan penyakit pernapasan lainnya.

Masker N95 melindungi orang yang memakai masker karena menyaring 95% partikel dari udara yang dihirup.

Namun, persediaan masker N95 terbatas dan harus disediakan untuk penyedia layanan kesehatan. Pada dasar nya masker ini tidak direkomendasikan untuk masyarakat umum. Jika Anda memiliki banyak stok masker N95, sebaliknya Anda mempertimbangkan untuk menyumbangkan kepada petugas kesehatan, karena mereka jauh lebih membutuhkannya.

Chat Whatsapp
Halo sahabat 😊
Klik disini ya untuk chat dengan Customer Service kami